Dari selembar kertas biasa, di tangan ahlinya dapat disulap menjadi bentuk-bentuk yang menawan. Mulai bunga-bungaan, berbagai macam binatang hingga bentuk-bentuk seperti pesawat, mobil. Itulah seni melipat kertas yang biasa disebut origami.
Meski identik dengan Jepang, namun tanpa banyak yang tahu, ternyata sejatinya origami ini berasal dari Cina. Yakni pada tahun 105 Masehi, setelah kertas ditemukan di negeri tersebut. Dan baru pada tahun 610 M ketika di Jepang mulai diperkenalkan teknologi pembuatan kerta, maka seni origami mulai dikenal di negeri sakura tersebut. Hanya saja, ketika itu origami tidak diperkenankan menggunakan alat bantu seperti lem maupun gunting, juga tidak diperbolehkan memotong kertas.
Origami sendiri berasal dari bahasa Jepang ori yang berarti lipat dan gami yang bermakna kertas. Semula di Jepang origami biasa diperkenalkan pada ritual minum sake, namun pada perkembangannya origami berubah menjadi bagian yang sangat penting pada upacara-upacara adat dan ritual keagamaan.
Origami bahkan lebih jauh juga digunakan sebagai simbul-simbul perdamaian. Yakni ketika seorang bocah, Sasaki Sadako, yang berasal dari Hiroshima, yang menderita cacat akibat radiasi dari bom atom, saat tentara sekutu meluluhlantakkan Hiroshima dengan bom tahun 1945. Sadako membuat tidak kurang 1.000 origami perdamaian, yang kemudian berhasil menginspirasi dunia.
Seperti di belahan dunia lain, seni melipat kertas tersebut juga merambah ke Indonesia. Berbagai kursus maupun sekolah origami mulai bermunculan dan mendapat respons dari masyarakat. Origami mendapat tempat di hati masyarakat selain karena nilai estetiknya, tapi juga karena bermanfaat untuk melatih kesabaran, ketelitian bahkan dapat digunakan sebagai alat terapi bagi para lanjut usia.
Pada anak-anak, origami juga mempunyai dampak yang positif. Yakni melatih motorik anak sekaligus sebagai sarana bermain yang aman dan murah. Selain itu origami juga mengajarkan anak untuk focus, serta disiplin. Juga origami membantu anak untuk mengembangkan imajinya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar