Ini pertama kalinya di dunia, sebuah robot pendeteksi DNA pelaku kejahatan dibuat. Terdiri atas dua mesin robot yang dapat memproses 640 sampel darah per 10 jam secara terus-menerus. Pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh 40 orang.
Robot ini ditugaskan di Birmingham, Inggris untuk membantu badan Forensic Science Service di sana. Mereka bertugas menyimpan sampel darah dan data DNA orang yang tercatat melakukan kejahatan, yang kemudian dibandingkan dengan sampel darah dan DNA yang diambil dari tempat kejadian perkara. Sampel DNA saliva (cairan dalam mulut) diambil dari mulut tersangka untuk dilihat di bawah lensa mikroskop.
Robot pertama mengestrak sampel DNA dari slide (lempeng kaca) kaca mikroskop dan memisahkannya dari cairan sekitarnya supaya tidak tercemar. DNA ditaruh di atas piring plastik yang menyimpan 96 sampel DNA dan kemudian dikopi 10 miliar kali untuk meningkatkan sensitivitas sampel itu. Robot kedua menambahkan DNA buatan sebagai "kontrol" di bawah sampel DNA yang akan diidentifikasi, sehingga sang pakar bisa mengukur panjang untaian DNA yang mirip sebuah tangga untuk diidentifikasi.
Sistem robot polisi si pelacak DNA ini, menurut Profesor Andi Hopwood, manager otomatisasi DNA pada Forensic Science Service, akan sangat sangat membantu analisis DNA yang dilakukan pihak kepolisian.
Sebelum sistem itu diluncurkan secara resmi, robot ini masih diuji di Birmingham. Dengan cermat dan bersemangat para ahli di sana berupaya meniadakan beberapa persoalan kecil pada robot itu. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar